Fi'il mu'rab dan fi'il mabni
Sebagaimana kalimat isim, kalimat fi’il juga ada yang mu’rab
dan ada yang mabni.
وَ
فِعْلُ أمْرٍ وَ مُضِيٍّ بُنِيَا # وَ أعْرَبُوْا مُضَارِعًا إنْ عَرِيَا
مِنْ
نُوْنِ تَوْكِيْدٍ مُبَاشِرٍ وَمِنْ # نُوْنِ إنَاثٍ كَيَرُعْنَ مَنْ فُتِنْ
Fi’il amar dan fi’il madli hukumnya mabni. Dalam
kemabniyannya ini, tentu ada beberapa bentuk mabninya. Untuk fi’il madli,
berikut adalah macam-macam bina’ nya :
1.
Mabni dlummah, yaitu ketika
bertemu dengan wawu jama’. Contoh : هُمْ حَضَرُوْا
2.
Mabni sukun , yaitu ketika
bertemu dengan dlomir rafa’ mutaharrik. Contoh : أنَا
حَضَرْتُ , نَحْنُ حَضَرْنَا , أنْتَ حَضَرْتَ , أنْتِ حَضَرْتِ , هُنَّ حَضَرْنَ
3.
Mabni fathah, yaitu ketika
tidak bertemu wawu jama’ dan dlomir rafa’ mutaharrik. Contoh : هُوَ حَضَرَ , هِيَ حَضَرَتْ , هُمَا حَضَرَا\حَضَرَتَا
Sedangkan macam-macam bina’ pada fi’il amar antara lain :
1.
Mabni sukun , yaitu ketika
shahih akhir (akhirnya tidak berupa huruf illat alif, wawu, ya’) dan tidak
bertemu apa-apa selain nun niswah.
Contoh : يَا أحْمَدُ إفْتَحْ ! , يَ بَنَاتُ إفْتَحْنَ !
2.
Mabni fathah, yaitu ketika bertemu dengan nun taukid baik
tsaqilah maupun khofifah. Contoh : إذْهَبَنْ ! , إذْهَبَنَّ !
3.
Mabni ala hadzfi harfi
illat, yaitu ketika berupa fi’il mu’tal
akhir (akhirnya berupa uruf illat). Contoh : أُدْعُ
(اصله اُدْعُوْ) , إرْمِ (اصله إرْمِيْ) , إخْشَ (اصله إرْشَى)
4.
Mabni ala hadzfi nun, yaitu
ketika bertemu alif tasniyyah/wawu jama’/ya’ mukhothobah. Contoh : يَا وَلَدَانِ إذْهَبَا! (اصله إذْهَبَانِ) , يَا أوْلَادُ إذْهَبُوْا
(اصله إذْهَبُوْنَ) , يَا فَاطِمَةُ إذْهَبِيْ (اصله إذْهَبِيْنَ)
Adapun fi’il mudlori’ hukumnya mu’rab selama tidak bertemu
langsung dengan nun taukid dan nun niswah. Contoh : يَذْهَبُ زَيْدٌ , لَنْ يَذْهَبَ زَيْدٌ , لَمْ يَذهَبْ زَيْدٌ
Kemudian apabila bertemu dengan nun taukid secara langsung
maka dihukumi mabni fathah. Contoh : لَا تَضْرِبَنَّ
زَيْدًا
Sedangkan ketika bertemu dengn nun niswah maka dihukumi
mabni sukun. Contoh : الْمُسْلِمَاتُ يَذْهَبْنَ اِلَى مَجْلِسِ الْعِلْمِ
Selanjutnya mengenai kalimat huruf. Semua kalimat huruf
hukumnya adalah mabni. Baik mabni fathah, kasroh, dlummah, maupun sukun. Tetapi
asalnya mabni adalah sukun.
mumtaz...
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus